Jumat, 04 Mei 2012

menejemen pemasaran


1. A. ANALISIS SITUASI TERKINI
Perencanaan pemasaran seperti, pertama, penjelasan tentang situasi terkini, yaitu menganalisa faktor – faktor eksternal dan internal seperti visi, misi, tujuan, pesaing, dan kekuatan lingkungan, selain itu menganalisa SWOT (kekuatan dan kelemahan internal, peluang dan ancaman eksternal). Kedua, mengenai sasaran dan isu (membagakan tujuan perencanaan pemasaran khusus yang harus dicapai dan mengidentifikasikan isu apa saja yang dapat mempengaruhi pencapaian beberapa tujuan). Ketiga yaitu mengenai pasar sasaran, analisis pelanggan, penentuan posisi (pembahasan tentang segmentasi, penargetan, keputusan penentuan posisi, dan juga membahas segmen - segmen yang ditargetkan dengan meninjau kebutuhan, keinginan, perilaku, sikap, loyalitas, pola pembelian pelanggan, dan calon pelanggan). Keempat adalah mengenai strategi pemasaran, yaitu menunjukkan strategi keseluruhan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perencanaan pemasaran, dengan menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pasar sasaran. Kelima adalah program pemasaran, yaitu membagankan program yang mendukung strategi pemasaran, termasuk aktivitas khusus, jadwal dan tanggung jawab atas produk, tempat, harga, dan promosi. Dan yang terakhir adalah kontrol implementasi yang membahas tentang bagaimana perencanaan akan diimplementasikan, mengukur kinerja, menunjukkan bagaimana penyesuaian akan dilakukan untuk menjaga program agar tetap berada di dalam tujuannya dan mencangkup rencana - rencana yang sesuai dengan kebutuhan.
Study kasus:
PERENCANAAN USAHA PRODUK MINUMAN CELUP DAUN KEPEL

a.Perencanaan bentuk dan tujuan usaha minuman celup daun kepel.
Perencanaan usaha merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Tujuan dari usaha produk minuman celup daun kepel untuk memperkenalkan produk baru kepada masyarakat dengan bahan dasar dari daun kepel, karena selama ini daun kepel dikenal menjadi bahan yang tidak bermanfaat yang ternyata banyak memiliki kandungan yang baik bagi tubuh kita. Dengan pemanfaatan daun kepel sebagai bahan dasar minuman celup diharapkan dapat meningkatkan daya jual serta nilai guna daun kepel. Usaha produk minuman celup daun kepel merupakan bentuk usaha rumah tangga (home industry) dengan modal yang berasal dari modal sendiri.
b.Perencanaan spesifikasi usaha minuman celup daun kepel.
Usaha yang didirikan adalah home industry dan barang atau produk yang diproduksi hanya satu jenis yaitu minuman celup daun kepel. Industri ini didirikan dari kerjasama 2 orang, yang mempunyai komitmen dan tujuan yang sama untuk mengembangkan variasi minuman tradisional yaitu minuman celup daun kepel agar lebih diterima dan disukai masyarakat luas.
c.Perencanaan lokasi, kondisi fisik, dan fasilitas dimana usaha akan
   didirikan.
Dalam pembukaan usaha produk minuman celup daun kepel, lokasi yang digunakan untuk memproduksi di Jln Flamboyan Gg. Cendana CT/X 6, Karangasem, Yogyakarta. Kondisi fisik dan fasilitas yang digunakan untuk tempat proses produksi sudah cukup baik.
d.Perencanaan produksi yang diterapkan
Proses produksi dikerjakan oleh dua orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri–sendiri, dalam memproduksi minuman celup, didapur dilengkapi dengan fasilitas produksi seperti peralatan produksi. Proses produksi dilakukan dikos yang terletak pada Jln Flamboyan Gg. Cendana CT/X 6, Karangasem, Yogyakarta., tempat pemilihan untuk melakukan produksi di kos karena lokasi sangat dekat sehingga dapat mengurangi pengeluaran dalam biaya transportasi. Bahan baku yang digunakan cukup mudah diperoleh. Proses pembuatan minuman celup daun kepel terlebih dahulu daun kepel dicuci bersih, dipotong-potong, dikeringkan dan dihaluskan.
e.Perencanaan pemasaran yang dilakukan.
Kegiatan pemasaran merupakan jembatan antara produksi dan konsumsi, yaitu dari hasil produksi baik barang atau jasa disampaikan melalui pemasaran. Tahapan yang digunakan minuman celup daun kepel dalam pemasaran yaitu :
1) Segmentting
Segmentasi pasar yang digunakan yaitu segmentasi psikografis dengan membagi pasar dari beberapa kelompok pembeli menurut
kebutuhan konsumen masing-masing dari karakteristik atau tingkah laku. Untuk pembeli menjadikan beberapa grup yang berbeda dari kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian para konsumen.
2) Targetting
Targeting yang digunakan adalah targeting terpadu. Pada umumnya target pasar dari minuman celup daun kepel adalah semua kalangan masyarakat umum (semua kalangan). Hal ini dikarenakan daun kepel memiliki banyak kandungan gizi yang sangat penting dan sehat bagi tubuh serta dapat bermanfaat untuk penangkal radikal bebas, sehingga baik dikonsumsi oleh semua kalangan mulai dari anak-anak, dewasa, orang tua.
3) Positioning
Setelah diidentifikasi pasar sasaran yang dibutuhkan konsumen, dijadikan posisi untuk produk, dalam pikiran konsumen yang berbeda-beda telah dipilih berdasarkan perbandingan dengan produk pesaing yang akan mendapatkan pelanggan.
Untuk menyampaikan produk pada konsumen ada strategi pemasaran yang digunakan, yaitu marketing mix atau bauran pemasaran yaitu :


1. Product (Produk)
Produk yang diterima oleh pembeli atau konsumen untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya, produk yang dapat menarik konsumen untuk membeli dapat dilihat dari keunggulan produk minuman celup daun kepel adalah sebagai minuman yang mengandung gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh dan melalui uji sensoris dapat diketahui produk minuman celup memiliki rasa enak sehingga disukai banyak konsumen, desain produk untuk menarik konsumen, kemasan untuk melindungi produk, merek dan label produk minuman celup daun kepel.
2.     Price (Harga)
Harga dimulai dari sasaran konsumen yang akan dipilih agar tidak mempengaruhi kualitas produk, produk minuman celup daun kepel dibandingkan dengan produk minuman celup yang ada di swalayan atau supermarket harga yang diberikan lebih tinggi karena dipengaruhi faktor periklanan dan jumlah produksi yang lebih banyak.
3.  Place (Distribusi)
Distribusi yang digunakan antara lain berhubung langsung dengan konsumen yaitu dapat membeli langsung pada produsen untuk mempermudahkan melayani pelanggan atau konsumen, agar produk minuman celup daun kepel banyak dikenal masyarakat melakukan pemasaran di pameran FKY, di kos-kosan di daerah Karang asem.
4.  Promotion (Promosi)
Promosi untuk memperkenalkan dan memasarkan produk minuman celup daun kepel diperlukan teknik atau strategi promosi produk, teknik yang digunakan untuk promosi dan memasarkan minuman celup daun kepel diantaranya personal selling, pameran produk, pembuatan dan pembagian brosur, dan jejaring sosial (facebook) serta pemberian kesan dan pesan kepada konsumen.
Keuangan atau modal untuk mendirikan industri ini berasal dari modal sendiri /dana pribadi dari 2 orang karyawan tersebut. Pada pembuatan minuman celup daun kepel yang digunakan adalah perhitungan harga jual dengan metode mark-up 40 %. Tujuan pemilihan mark-up 40 % ini adalah agar biaya tetap dan biaya lainya dapat tertutup dan dapat diperoleh keuntungan serta dalam menentukan titik impas digunakan metode BEP (Break Event Point) selama kurun waktu 1 bulan (4 minggu).
a. Analisis Faktor Internal.
Untuk menganalisis faktor internal, semua informasi yang berhubungan dengan produk minuman celup daun kepel diidentifikasi baik itu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).
No
Faktor internal
Strength (kekuatan )
Weaknesss (kelemahan )
1
Product
(Produk)
1. Minuman celup daun
kepel merupakan merupakan inovasi produk baru.
2. Bahan baku produk
berkualitas.
3.Kandungan gizi cukup
tinggi yaitu kandungan
antioksidan.
4. Pembuatan produk tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi oleh
semua kalanngan.
1. Merupakan produk baru
sehingga belum dikenal oleh masyarakat.
2.Belum menggunakan peralatan yang modern.
3.Bahan baku sulit didapat dan hanya tumbuh pada daerah-daerah tertentu.
4. Proses pengeringan masih dengan cara sederhana.
2
Price
( Harga )
Harga jual minuman celup daun kepel cukup terjangkau untuk semua kalangan
masyarakat.
Harga bahan produk tidak stabil.
3
Place
(Tempat)
1.Tempat pemasaran tidak memerlukan peralatan yangmodern.
2.Tempat pemasaran berada ditempat-tempat keramaian dan mudah dijangkau masyarakat.
Terbatas, karena waktu
diberikan hanya 1 minggu
4
Promotion
(promosi)
1. Media promosi yang
digunakan brosur .
2.Promosi produk dilakukan dengan mengikuti pameran
3. Promosi secara lisan.
Promosi belum secara maksimal sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahui produk.
b. Analisis Faktor Eksternal
Cara menganalisis faktor eksternal atau EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary ) hampir sama dengan analisis internal, yang membedakan adalah data yang berasal dari kondisi eksternal. Identifikasi faktor eksternal terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat dilihat pada tabel.
No
Faktor
Ekternal
Peluang (opportunity)
Ancaman (Threats)
1
Product
(Produk)
1. Pemanfaatan daun kepel sebagai
bahan dasar pembuatan produk.
2. Belum adanya persaingan
dengan jenis produk yang sama.
3. Karakteristik konsumen yang
tertarik dengan produk baru sehingga kemungkinan produk
minuman celup daun kepel dapat diterima konsumen
1. Masyarakat belum sepenuhnya
percaya keunggulan dari
daun kepel
2. Persaingan dengan jenis
produk minuman lain yang
sudah lebih dulu dipasaran,
dengan berbagai macam
bervariasi dan mempunyai
konsumen tetap.
3. Persaingan dengan produk
yang sama dengan harga
yang lebih terjangkau.
2
Price
( Harga )
Harga produk minuman celup daun kepel relatif terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
Untuk harga barang baru
mungkin masih dikatakan mahal karena masyarakat masih membandingkan dengan produk yang ada dipasaran.
3
Place
(Tempat)
Dapat melakukan pemasaran ditempat strategis dan alat yang
canggih
Terbatas, karena belum adanya agen pemasaran.
4
Promsotion
(promosi)
1.Promosi menggunakan brosur dan jejaring social facebook untuk menarik konsumen.
2. Peluang kerja sama dengan rekan bisnis.
1. Keterbatasan waktu promosi
2.Produk masih kurang
Dipercayaoleh masyarakat.

Setelah mengetahui kondisi produk minuman celup daun kepel, tahap selanjutnya adalah menganalisis dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan dengan jelas peluang dan ancaman yang dihadapi kemudian dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan dapat menghasilkan empat alternative strategi.

 

              Factor internal






Factor external



Strength (S)
1. Minuman celup daun kepel merupakan inovasi produk baru.
2. Kandungan gizi flavonoid cukup tinggi.
3. Pembuatan produk tanpa bahan pengawet
4. Produk dibuat dengan resep standar.
5. Harga produk relatif terjangkau untuk semua lapisan masyarakat
Weaknesses (W)
1. Merupakan produk baru sehingga
belum dikenal oleh masyarakat.
2. Belum menggunakan peralatan yang modern.
3. Harga bahan tidak stabil
4. Produk belum memiliki brand.
5. Waktu promosi terbatas
Opportunities (O)
1. Pemanfaatan daun kepel sebagai
bahan pembuatan produk.
2. Produk inovasi baru diharapkan dapat
diterima konsumen.
3. Produk minuman celup daun kepel
belum ada dipasaran.
4. Produk dapat dijual ditempat strategis.
5. Bekerja sama dengan mitra bisnis.
Strategi (S-O)
1. Memperluas jaringan pemasaran dengan cara menitipkan produk di
toko-toko disekitar wilayah Yogyakarta.
2. Mengikuti pameran dengan media promosi menggunakan Brosur.
3. Harga sesuai.
4. Bahan baku yang berkualitas.
5. Meningkatkan pelayanan terhadap
konsumen
Strategi (W-O)
1. Mencari investor atau mitra bisnis untuk mengembangkan usaha.
2. Meningkatkan penawaran secara langsung kepada konsumen.
3. Menggunakan alat yang lebih modern.
4. Selalu mempertahankan ciri khas produk.
5. Promosi dilakukan dengan mengunakan
media internet.
Threats (T)
1. Konsumen merasa bosan dengan minuman celup daun kepel
2. Adanya persaingan dengan produk
minuman lain yang lebih modern dan bervariasi.
3. Naiknya harga bahan-bahan produksi,
laba yang diperoleh tidak maksimal.
4. Produk kurang diterima masyarakat.
5. Peniruan produk.
Strategi (S-T)
1. Melakukan promosi kesemua lapisan masyarakat.
2. Pembuatan produk dalam skala besar
agar dapat menghemat biaya produksi.
3. Membuat logo atau gambar sebagai
ciri khas semenarik mungkin
4. Mempertahankan kualitas produk dengan cara menggunakan bahan berkualitas dan resep standar.
5. Produksi dilakukan secara rutin.
Strategi (W-T)
1. Memberikan merek dagang
2. Proses produksi dikerjakan dengan teliti.
3. Melakukan pemasaran dengan lebih
luas.
4. Membuat sampel produk.
5. Membuat kemasan yang menarik dan disertai dengan kelebihan produk dan
informasi gizi produk

Analisis dengan menggunakan matrik SWOT menggambarkan dengan jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi produk minuman celup daun kepel dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, diantaranya adalah :
a. Kekuatan (strengths)
1) Minuman celup daun kepel merupakan inovasi produk baru.
2) Kandungan gizi cukup tinggi yaitu antioksidan flavanoid.
3) Pembuatan produk tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi oleh semua kalangan.
4) Resep yang digunakan merupakan resep standar.
b. Kelemahan (weaknesses)
1) Produk merupakan produk baru sehingga belum dikenal oleh
masyarakat.
2) Bahan sulit didapat karena hanya didaerah tertentu.
3) Pengeringan bahan masih secara tradisional
4) Promosi belum berjalan dengan maksimal.
5) Keterbatasan waktu untuk promosi.
c. Peluang (oppurtunites)
1) Pemanfaatan daun kepel sebagai bahan utama produk.
2) Produk minuman celup daun kepel diharapkan dapat diterima
    konsumen.
3) Produk minuman celup daun kepel belum ada dipasaran.
4) Produk dapat dijual ditempat strategis.
5) Bekerja sama dengan rekan bisnis.
d. Ancaman (treaths)
1) Konsumen merasa bosan dengan minuman celup daun kepel.
2) Adanya persaingan dengan produk minuman lain yang lebih modern dan bervariasi.
3) Naiknya harga bahan-bahan produksi, laba yang diperoleh tidak maksimal.
4) Produk kurang diterima oleh masyrakat.
5) Peniruan produk.
e. Strategi SO
1) Memperluas jaringan pemasaran dengan cara menitipkan produk di toko-toko disekitar wilayah Yogyakarta.
2) Mengikuti pameran dengan media promosi menggunakan Brosur dan Facebook.
3) Harga sesuai.
4) Bahan baku yang berkualitas.
5) Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.
f. Strategi WO
1) Mencari investor atau mitra bisnis untuk mengembangkan usaha.
2) Meningkatkan penawaran secara langsung kepada konsumen.
3) Menggunakan alat yang lebih modern.
4) Selalu mempertahankan ciri khas produk.
5) Promosi dilakukan dengan mengunakan media internet.
g. Strategi ST
1) Melakukan promosi kesemua lapisan masyarakat.
2) Pembuatan produk dalam skala besar agar dapat menghemat biaya produksi.
3) Membuat logo atau gambar sebagai ciri khas semenarik mungkin
4) Mempertahankan kualitas produk dengan cara menggunakan bahan berkualitas dan resep standar.
5) Produksi dilakukan secara rutin.
h. Strategi WT
1) Memberikan merek dagang
2) Proses produksi dikerjakan dengan teliti.
3) Melakukan pemasaran dengan lebih luas.
4) Membuat sampel produk.
5) Membuat kemasan yang menarik dan disertai dengan kelebihan produk dan informasi gizi produk.
Berdasarkan matrik SWOT yang sudah dibuat, maka strategi pemasaran yang digunakan yaitu strategi SO dan strategi WT. Dengan menggunakan strategi pemasaran ini diharapkan akan mendapatkan keuntungan. Dari keempat alternatif strategi pemasaran yang sudah dibuat, dipilih dua strategi penasaran yang akan digunakan dalam pemasaran produk minuman celup daun kepel.
a. Strategi SO (Strengths Opportunities)
Strategi yang memanfaatkan seluruh kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada, dengan cara :
1) Memperluas jaringan pemasaran denga cara menitipkan    produk di toko-toko disekitar wilayah Yogyakarta.
2) Mengikuti pameran dengan media promosi menggunakan Brosur dan Facebook.
3) Harga sesuai.
4) Bahan baku yang berkualitas.
5) Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.
b. Strategi WT (Weakness Threats)
Strategi berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defenitif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman, dengan cara :
1) Memberikan merek dagang
2) Proses produksi dikerjakan dengan teliti.
3) Melakukan pemasaran dengan lebih luas.
4) Membuat sampel produk.
5) Membuat kemasan yang menarik dan disertai dengan kelebihan produk dan informasi gizi produk.
     B. ANALISIS SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Pengertian segmentasi pasar sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen. Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar. Untuk mengadakan segmentasi pasar dapat ditempuh dengan beberapa cara yang berbeda. Metode tersebut juga dapat berbeda antara suatu produk ke produk lainnya. Salah satu cara dalam mengadakan segmentasi pasar adalah dengan membagi segmen pasar berdasarkan sembilan kategori berikut :
1. Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan.
2. Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
3. Psikografi
Ciri-ciri psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas intrinsic dari consumer individual. Strategi segmentasi konsumen kadang-kadang didasarkan pada variabel psikologis yang spesifik.
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku konsumen diobservasi melalui kelas sosial (social class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian (personality).
4. Sosiocultural
Variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) merupakan variable sosiokultural, meyediakan dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar. Untuk segmen pasar yang sukses dibagi lagi dalam segmen sesuai dengan tahap pada :
a.     Daur hidup keluarga
b.     Kelas sosial
c.      Budaya dan sub budaya dan
d.     Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global
5. Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim
Sebuah cara ekstrim yang popular dan bentuk efektif segmentasi untuk kategori penggunaan merek, seperti :
    1. Tingkat penggunaan : perbedaan segmentasi antara pengguna berat, pengguna sedang, pengguna ringan dan bukan pengguna untuk sebuah produk, jasa atau merek khusus
    2. Tingkat kesadaran : kesadaran konsumen pada produk, tingkat ketertarikan pada produk, kesiapan membeli produk atau apakah konsumen butuh informasi tentang produk menyangkut semua aspek kesadaran
    3. Loyalitas merek : kadang-kadang digunakan sebagai dasar untuk segmentasi. Pemasar kadang mencoba untuk mengidentifikasikan karakteristik konsumen yang loyal merek tentu mereka bisa langsung menjadi pendukung promosi mereka ke orang dengan karakteristik yang sama dalam populasi yang lebih besar.


6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang menentukan apakah konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka kadang-kadang focus pada situasi penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi. Segmentasi berdasarkan kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.
7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Eksekutif pemasaran dan periklanan secara konstan mencoba mengidentifikasikan sebuah keuntungan paling penting dari produk atau jasa yang akan menjadi sangat berarti bagi consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer, terindenfikasi lima kenutungan strategic brand yaitu :
a.                       Fungsional (contoh kualitas)
b.                       Nilai uang
c.                        Manfaat sosial
d.                       Manfaat emosi positif
e.                       Manfaat emosi negative
Segmentasi benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek dalam kategori produk yang sama.
8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar dengan kombinasi beberapa variabel segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal. Segmen geodemografis, adalah sangat berguna bagi ketika sesesorang pengiklan atau pemasar menemukan prospek terbaik (kepribadian, tujuan dan ketertarikan) bisa diisolasi di mana mereka hidup. Segmen lintasbudaya & global marketing merupakan segmen geodemografis.
9. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
    1. Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
    2. Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
    3. Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
    4. Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
    5. Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variable variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Kriteria membidik segmen pasar yang efektif
Tidak semua segmentasi itu efektif. Syarat yang diperlukan agar segmentasi efektif adalah :
    1. Harus bisa diukur:Besar/luasnya segmen, daya beli dan profit yang bisa diukur
    2. Harus substansial:Segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
    3. Mudah dicapai/ditemui (accesable):Segmen harus mudah dicapai dan dilayani. Harus jelas alamatnya, bisa dihubungi, diketahui kebutuhan dan keinginannya.
d.       Harus bisa dibedakan (differentiable):Secara konseptual segmen harus bisa dibedakan dan memberikan respon yang berbeda yang nikah atau tidak nikah memberikan respon yang sama terhadap produk perlatan rumah tangga, tidak perlu dibuat segmen untuk wanita menikah dan tidak menikah.
e.       Harus bisa dilakukan tindakan/dilaksanakan (actionable): Program efektif bisa disusun untuk menarik dan melayani segmen.
Manfaat yang didapat jika menggunakan system segmentasi pasar :
    1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
    2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
    3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
    4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
    5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

studi kasus:
WIRAUSAHA KERIPIK KENTANG “WUENAK” di SUMATRA UTARA
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang akan dituju oleh pebisnis untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Untuk itu penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang akan dituju yaitu penduduk dari Perumnas Simalingkar yang berkisar kurang lebih 5.000 jiwa. Selain dari penduduk Perumnas Simalingkar sendiri target pasar yang dituju adalah masyarakat kota Medan yang melewati atau sengaja berkunjung ke tempat usaha ini.
Selain itu kelebihan lain dari tempat usaha ini adalah berdekatan dengan begitu banyak sekolah swasta maupun negeri maka, Para siswa-siswi atau pun guru beserta pegawainya menjadi target pasar kami. Dalam segmentasi pasar, sebenarnya usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang kami hasilkan ini. Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini.
2.    A. ANALISIS SALURAN PEMASARAN
    Kotler (2002) memberikan definisi saluran pemasaran sebagai ”rangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk barang atau jasa siap untuk dikonsumsi”. Dalam proses penyaluran produk dari pihak produsen hingga mencapai konsumen akhir, sering ditemui adanya lembaga-lembaga perantara, mulai dari produsen sendiri, lembagalembaga perantara, hingga konsumen akhir. Karena adanya perbedaan jarak dari lokasi produsen ke lokasi konsumen, maka fungsi lembaga perantara sering diharapkan kehadirannya untuk membantu penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Semakin jauh jarak antara produsen dengan konsumen, maka saluran pemsaran yang terbentuk pun akan semakin panjang.
Limbong dan Panggabean, (1985) menyatakan bahwa ”keputusan saluran pemasaran merupakan salah satu keputusan paling rumut dan menantang yang dihadapi produsen.”. Artinya, saluran pemasaran yang dipilih akan sangat mempengaruhi semua keputusan pemasaran lainnya. Komoditas pertanian merupakan komoditas yang cepat rusak (perishable), maka dari itu, komoditas pertanian harus dengan cepat diterima oleh konsumen.Kondisi yang demikian memerlukan saluran pemasaran yang relatif pendek. Pihak produsen menggunakan kehadiran perantara bila produsen mengalami kekurangan modal atau tidak memiliki kekuatan finansial untuk melakukan pemasaran langsung, atau bila mereka dapat memperoleh penghasilan lebih banyak dengan menggunakan perantara. Kekuatan modal yang semakin besar dapat membuat produsen melakukan lebih banyak fungsi-fungsi pemasaran, sehingga saluran pemasaran pun dapat menjadi lebih pendek. Perantara memiliki keunggulan yang didasarkan pada kemampuan untuk melakukan efisiensi dan membuat produk tersedia secara luas dan terjangkau oleh pasar sasaran.
Oleh Kotler (2002), perantara disebutkan memiliki beberapa keunggulan, yaitu informasi, promosi, negoisasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan resiko, pemilikan fisik, dan pembayaran. Perantara yang memiliki tugas membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir merupakan satu tingkat saluran. Saluran nol-tingkat diartikan sebagai saluran dimana pihak produsen menjual langsung kepada konsumen akhir. Saluran satu-tingkat mencakup satu perantara penjualan seperti pengecer. Saluran dua-tingkat mencakup dua perantara penjualan. Perantara tersebut umumnya terdiri dari pedagang besar, dan pengecer. Sementara saluran tiga-tingkat mencakup tiga perantara penjualan, seperti misalnya pedagang besar, pemborong, dan pengecer.
Macam-macam saluran distribusi menurut Basu Swasta, (2003: 295 - 297) adalah:
a.       Produsen – Konsumen.
Saluran ini disebut distribusi langsung karena dari produsen ke konsumen tanpa menggunkan perantara.
b.       Produsen – Pengecer – konsumen.
Saluran ini disebut distribusi langsung seperti halnya jenis saluran yag pertama. Produsen akan menjual produknya pada pengecer seperti pada pusat oleh-oleh kemudian konsumen akan mendapatkan produk pada pengecer tersebut.
c.       Produsen- agen- pengecer- konsumen.
Produsen hanya melayani pedagang yang melakukan pembelian dalam jumlah besar saja sedangkan pembelian oleh agen dilayani oleh pedagang besar sedangkan kebutuhan konsumen dilayani oleh agen.
d.       Produsen- agen- konsumen.
Produsen memilih sebagi penyalur barang dari produsen itu dan juga produsen itu sendiri yang memilih pasar sasarannya.
e.       Produsen- agen – pedagang besar – pengecer – konsumen.
Produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barang yang dihasilkan kepada pedagang besar yang kemudian pedagang besar tersebut menjual barang-barang itu ke toko.
    B. ANALISIS STRATEGI HARGA
Tjiptono berpendapat Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah namun tetap sehat dan rasa yang enak. Pricing menurut Corey (dalam Fundy Tjiptono, 2000 :6) adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil.
Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga keripik kentang, kita mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Corey (dalam Tjiptono, 2000: 6). Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah dari pada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 5000. Namun, ada potongan 10% bagi pelanggan yang membeli keripik kentang dalam jumlah yang banyak.

    C. IMPLEMENTASI STRATEGI DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN
         PASAR
          Implementasi strategi usaha minuman celup daun kepel

         
a. Pelaksanaan Strategi S-O (Strengths - Opportunities)
Strategi yang memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada dengan cara:
1)       Memperluas jaringan pemasaran dengan cara menitipkan produk.
Penjualan minuman celup daun kepel disini bertujuan agar masyarakat lebih mengenal produk minuman celup daun kepel dengan jangkauan pemasaran yang luas. Menitipkan produk ke kos mempercepat proses penjualan produk minuman celup daun kepel. Produk dititipkan kepada pemiliknya dengan menjelaskan bahwa produk minuman celup daun kepel merupakan produk dari Proyek Akhir Pendidikan Teknik Boga Angkatan 2007 Universitas Negeri Yogyakarta yang ingin mempromosikan hasil produk dan menjualnya. Selain itu, kami juga mejelaskan tentang kelebihan minuman celup daun kepel yang mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, rasa enak, dan aman dikonsumsi, tanpa bahan pengawet, dan harga terjangkau.
2)       Mengikuti pameran dengan media promosi menggunakan Brosur dan jejaring sosial Facebook. Mengikuti pameran bertujuan untuk memperkenalkan produk minuman celup daun kepel kepada setiap konsumen. Pameran yang telah diikuti pada produk minuman celup daun kepel yaitu di Pameran Proyek Akhir di Taman Kuliner. Pameran ini digunakan untuk pengenalan produk dari hasil proyek akhir mahasiswa Teknik Boga angkatan 2007. Produk sudah dijual lengkap dengan kemasan, sampel produk, dan kuesioner yang digunakan untuk penilaian pemasaran produk. Media promosi menggunakan brosur dan jejaring social facebook. Brosur yang digunakan bentuk persegi panjang, berwarna hijau muda berisi tentang deskripsi produk, komposisi produk, keunggulan produk, tempat produksi dan contact person untuk pemesanan produk. Manfaat Penggunaan Brosur dapat menarik konsumen dan memperjelas keunggulan dari produk minuman celup daun kepel serta diberikan kepada konsumen. Jaringan internet yang digunakan melaui Facebook tentang produk minuman celup daun kepel, dan gambar produk. Manfaat penggunaan jaringan internet ini untuk menarik konsumen dalam dunia maya, karena informasi melalui internet lebih cepat dan meluas ke beberapa konsumen yang tertarik untuk memesan produk minuman celup daun kepel.
3)       Penetapan harga yang sesuai.
Dalam penetapan harga produk minuman celup daun kepel. disesuaikan dengan biaya produksi dan biaya kemasan serta Mark-Up 40%. Harga produk minuman celup daun kepel Rp. 8.200,- per kotak. Penetapan harga sudah diperhitungkan dengan biaya produksi. Laba yang diperoleh tidak terlalu besar dan proses produksi juga tidak rugi. Tujuannya agar dapat bersaing dari sisi penjualan dengan produk lain dan tetap menguntungkan konsumen karena harga masih terjangkau oleh semua kalangan.
4)       Bahan baku yang berkualitas.
Produksi minuman celup daun kepel menggunakan bahan baku yang berkualitas. Daun yang digunakan berbentuk utuh tidak cacat dan memiliki warna hijau yang bagus. Proses pembuatan produk minuman celup daun kepel yaitu tahap pemilihan daun kepel, kemudian dikeringkan, lalu tahap penghalusan (diblender), setelah halus campur daun kepel yang sudah diblender dengan bahan tambahan lainnya yang perlu diperhatikan sebelum proses pembuatan.
5)  Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen
Konsumen diberikan kemudahan karena produsen melayani pemesanan produk minuman celup daun kepel melalui telepon dan sms. Penjual cekatan dalam melayani konsumen dan bersikap ramah. Produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, penampilan tempat produksi dan tempat pelayanan (di taman kuliner) ada rasa aman dan nyaman, sanitasi dan hygiene terjamin.
b. Pelaksanaan Strategi W-T (Weaknesses - Threats)
Strategi ini meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman dari luar dengan cara :
1)    Memberikan merek dagang.
Produk minuman celup daun kepel diberi merk dagang “Keraton”.
Pemberian nama merk penting sebagai ciri khas perusahaan.   Konsumen juga dapat membandingkan produk yang ada dipasaran dengan produk perusahaan kita.
2)    Proses produksi dikerjakan dengan teliti.
Produksi minuman celup daun kepel menggunakan bahan baku  yang   
berkualitas. Proses produksi minuman celup daun kepel harus teliti   
dan hati- hati agar tidak terjadi kesalahan dan tidak layak jual yang mengakibatkan pengulangan proses produksi dari awal sehingga diperlukan biaya tambahan produksi lagi. Proses pembuatan menggunakan resep standar dan memperhatikan sanitasi dan hygiene pribadi, alat, serta tempat produksi. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kualitas produk minuman celup daun kepel.
3) Melakukan penjualan dengan cara dari pintu ke pintu (door to door),
           pemasaran langsung (direct marketing) dan penjualan personal
           (personal selling).
Produk minuman celup daun kepel belum terlalu dikenal oleh masyarakat karena belum banyak dijumpai di pasaran. Oleh sebab itu, pemasaran harus dioptimalkan. Pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara penjualan dari pintu ke pintu (door to door), pemasaran langsung (direct marketing) dan penjualan personal (personal selling). Penjualan dari pintu ke pintu (door to door) dilakukan di kos-kosan daerah Yogyakarta. Penjualan ini langsung ke konsumen, yaitu dengan cara mendatangi dan menawarkan produk minuman celup daun kepel. Pemasaran langsung (direct marketing) dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan konsumen yang menjadi sasaran. Penjualan dilakukan dalam Pameran Proyek Akhir kepada mahasiswa dan dosen UNY serta pengunjung umum yang berlokasi di Taman Kuliner, Festival Kesenian Yogyakarta. Penjualan personal (personal selling) dilakukan dalam jangka waktu pendek untuk mendorong konsumen membeli produk. Penjualan dilakukan di kosan dengan cara menitipkan produk minuman celup daun kepel kepada pemiliknya dengan menjelaskan disertai dengan promosi yang untuk mengenalkan produk minuman celup daun kepel yang mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, rasa enak, dan aman dikonsumsi, tanpa bahan pengawet, dan harga terjangkau.
4) Membuat sampel minuman celup daun kepel untuk dicoba secara cuma-cuma
Promosi produk dengan memberikan sampel minuman celup daun kepel untuk dicoba konsumen pada waktu pameranpameran yang diikuti. Tujuan agar konsumen lebih tertarik untuk membeli dan mengetahui rasa produk minuman celup daun kepel.
5) Membuat kemasan yang menarik dan disertai dengan informasi kelebihan produk.
Produk minuman celup daun kepel. Sebagai kemasan utama, minuman celup daun kepel dikemas dengan menggunakan kain kassa sebagai kemasan primer kemudian di kemasan dengan alumunium foil sebagai kemasan sekunder lalu dikemas dengan kertas karton. Pada label kemasan, didesain sedemikian rupa dengan
mencantumkan informasi yang disyaratkan sebagai syarat-syarat label yang baik. kertas karton berbentuk persegi panjang berwarna hijau muda dan di desain semenarik mungkin agar menarik perhatian
konsumen.
Hasil implementasi strategi pemasaran minuman celup daun kepel
Hasil implementasi strategi pemasaran (SO dan WT) minuman celup daun kepel yang telah diterapkan usahanya dapat diketahui hasil penjualan produk minuman celup daun kepel dalam kurun waktu 1 bulan adalah 468 kotak. dengan harga jual Rp. 8.200,00 per kotak.











DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha. (2003). Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta : Liberty.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta:    
Prentince Hall Indonesia.

Kunandewi,trias w.2011. Perencanaan Usaha Produk Minuman Celup Daun Kepel.Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Limbong, Wilson H dan Panggabean Sitorus. 1985. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Siregar, Krisna .2011. Wirausaha Keripik Kentang “Wuenak” Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses. Universitas Sumatera Utara.